Tingginya angka kecelakaan di jalanan membuat para pengendara harus
mengenakan perlindungan ekstra, teknologi pun diperlukan agar tingkat
cedera bisa diturunkan.
Begitu pula dengan perangkat keselamatan
seperti helm, perlindungan helm 'biasa' kini dianggap tidak lagi mujarab
dan harus mengaplikasi teknologi-teknologi terkini agar cedera di
bagian kepala dapat dihindari.
Hal itulah yang melatari sebuah
produsen helm asal Belgia, Lazer, untuk membuat sebuah helm yang mereka
namakan SuperSkin yang tidak lagi dibuat kaku seperti layaknya helm
konvensional.
SuperSkin dilapisi oleh sebuah membran elastis yang
melapisi bagian luar helm. Membran tersebut berguna untuk memperlembut
benturan ketika terjadi kecelakaan, dengan itu tingkat cedera pun akan
semakin kecil terjadi.
Tidak hanya itu, ketika terjadi kecelakaan
sering kali si pengendara akan terguling, dengan helm-helm konvensional
yang bercangkang keras, rotasi gulingan akan semakin deras. Karena
kejadian itu, saraf pengendara serta pembuluh darahnya kemungkinan besar
akan terkena efek intraserebral yang membuat risiko kecelakaan jadi
semakin tinggi.
Nah disini lah peran membran tersebut dapat
terlihat. SuperSkin akan membuat rotasi pergulingan pengendara jadi
semakin lembut dan berkurang hingga hampir 70 persen.
Teknologi
ini sendiri sebenarnya telah dikembangkan selama 15 tahun oleh Philips
Helmets Limited, sebuah perusahaan helm asal Inggris yang kemudian
mengirimkan contoh helm ke Louis Pasteur University of Strasbourg untuk
diuji coba secara independen.
Namun kini lisensi teknologi
tersebut dipegang oleh Lazer yang mengaplikasikannya di 3 helm untuk
pengendara motor yang mereka jual. Di kemudian hari, Lazer berambisi
untuk memperluas pasar mereka dengan membuat helm bermembran tersebut
untuk pengguna sepeda dan berkuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar